Saturday, March 7, 2015

Gamelan Degung Sunda

Sekilas tentang Gamelan Degung Sunda


Gamelan degung, baik dilihat dari aspek instrumen maupun aspek laras (tangga nada), dapat dikatakan bahwa gamelan degung murni milik orang Sunda karena gamelan dan laras degung hanya ada di tanah Sunda, dengan kata lain gamelan degung merupakan salah satu gamelan khas dan original hasil dari pemikiran kreatif masyarakat Pasundan. Dengan demikian, aspek­aspek istilah dan permainan bentuk musikalnya pun menandakan ciri Sunda. Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang dengan pesat, diperkirakan awal perkembangannya sekitar abad ke-18/19.

Degung boleh dikatakan telah akrab dengan masyarakat Sunda­ sekalipun masyarakat awam­, yaitu sebagai suatu seni jenis hiburan yang sering dipertontonkan pada acara-­acara hajatan dan opening ceremony lainnya.

Istilah degung di masyarakat memiliki beberapa pengertian. Ada yang mengatakan bahwa degung adalah nama dari sebuah surupan (tangga nada), dan ada pula yang mengatakan bahwa degung itu adalah nama dari suatu gamelan yang ada di Jawa Barat. Hal tersebut terjadi karena degung merupakan musik kerajaan atau kadaleman dihubungkan pula dengan kirata basa, yaitu bahwa kata “degung” berasal dari kata "ngadeg" (berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian bahwa kesenian ini digunakan bagi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan. 


Gamelan degung instruments
Gambar Seperangkat Gamelan Degung Sunda dengan nama masing-masing waditra/instrumennya

Menurut perkembangannya, awal mula gamelan degung hanya menggunakaan satu instrumen, yaitu bonang, sehingga ada juga pendapat yang mengatakan bahwa gamelan degung merupakan perkembangan dari goong renteng yang memang instrumennya terdiri dari instrumen bonang. Pada perkembangan berikutnya masuklah instrumen­instrumen lain sehingga secara lengkap dapat dilihat bahwa gamelan degung terdiri dari instrumen bonang, saron cempres, saron panerus/peking, jenglong, goong, kendang, kulanter dan suling.

Lagu-lagu degung Sunda banyak diwarnai oleh kondisi sungai, contohnya lagu manintin, galatik mangut, kintel buluk, dan sang bango. Kebiasaan Marak Lauk masyarakat Sunda selalu diiringi gamelan renteng lalu berkembang ke gamelan degung.

Tembang degung yang umum dimainkan pada acara-acara adat diantaranya Sorban Palid, Sabilulungan, Dina Jandela, Dikantun Tugas, Karatagan Pahlawan, Ayun Ambing, dan Karedok Leunca.

Gamelan degung sunda tidak hanya digemari oleh masyarakat dalam negeri, masyarakat luar negeri pun ada pula yang menyukai dan mempelajari keindahan gamelan degung sunda, seperti Acadia Gamelan Ensemble dari Acadia University yang dipimpin oleh Ken Shorley yang memberi kesempatan kepada mahasiswa musik tahun kedua dan seterusnya untuk dapat mempelajari gamelan degung sunda. 


Untuk Sorban Palid, klik disini.
Untuk Ayun Ambing, klik disini.
Untuk Dikantun Tugas, klik disini.
Untuk Dina Jandela, klik disini.
Untuk Karatagan Pahlawan, klik disini.
Untuk Karedok Leunca, klik disini.
Untuk Sabilulungan, klik disini.




Hatur nuhun.


Sumber: 
(5) http://datasunda.org/pl/SUNDA-JPG-DOWNLOAD-ID.php?level=picture&id=375
(6) http://baraya_sunda.yahoogroups.narkive.com/T2cVbUZr/nga­degung

No comments:

Post a Comment